Eduard Salvatore da Silva / XI S3 / 11

Kolese Gonzaga


Pernah mendengar Negara agraris yang mengimpor beras? Ya, itu Indonesia, Negara yang kita cintai ini. Mungkin sejenak kita bertanya dalam hati : “Bagaimana mungkin hal ini dapat terjadi dan apakah para produksi terlalu sedikit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia?


Secara faktual, sector pertanian di negeri kita ini sudah berjalan sesuai dengan relnya. Rasanya memang Tuhan sudah memberikan tanah yang begitu subur bagi kita.


Seperti kata lagu Koes Plus : ”Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman.”Sebenarnya lagu ini dibuat bukan tanpa alas an, tetapi berdasarkan pengalaman dan potensi bangsa kita. Letak Indonesia yang strategis di daerah tropis memungkinkan kemajuan sector pertanian. Tentunya kemampuan ini perlu dipertahankan dan bias menjadi tulang punggung kemajuan bangsa kita.


Tetapi apa yang kita lihat akhir-akhir ini mungkin menjadi pertanyaan besar dalam benak kita masing-masing sebagai orang Indonesia. Fenomena dimana pemerintah Indonesia malah harus mengimpor beras dari Vietnam atau Negara lainnya, sekedar untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Padahal harusnya beras yang dihasilkan oleh para petani cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menjadi komoditi ekspor Indonesia ke negara-negara lain.


Nasib para petani kita yang tak menentu dan tidak adanya jaminan sedikit banyak membuat mereka bingung mengenai masa depan mereka. Dengan kenyataan ini, tentunya produktivitas mereka tidak maksimal. Bagaimana mau menanam dan memproduksi maksimal jika nasib esok hari pun belum terjamin?


Sesungguhnya persoalan yang paling mendasar adalah pembentukan kesadaran bahwa produk local adalah yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan kita bersama. Jika dapat dimaksimalkan, sesungguhnya juga bisa menjadi potensi bangsa untuk mengembangkan kas Negara, Jadi, mengapa kita terus bangga disebut sebagai masyarakat agraris, namun masih suka mengimpor beras, hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dalam negeri? Mulailah jadi orang Indonesia yang produktif!